January 10, 2013

Antara Single dan Rokok?

Post pertama tahun 2013. Oye!

Hari ini UAS resmi selesai—diakhiri dengan mata kuliah paling sesuatu.

Oh ya, beberapa hari belakangan ini, gue selalu diselamatkan dari keadaan darurat. Contohnya?
Pertama; sejak hari Selasa sampai Kamis minggu ini (tiga hari UAS berturut-turut!), gue selalu menyalakan dua alarm sekaligus di pukul tujuh pagi (dengan harapan, gue akan bangun tepat waktu). Dan yang terjadi adalah.. iya, gue bangun. Bangun buat matiin kedua alarm itu dan tidur lagi. Selalu begitu setiap paginya, padahal di malam hari tekad gue sudah bulat untuk langsung bangun. Tapi..... entah kenapa, gue selalu bangun setengah jam sebelum UASnya mulai. Well, gue gak mandi pagi selama tiga hari. Mihihi.
Kedua; adalah suatu kebodohan bila seseorang tidak bereaksi apa-apa saat seekor ular berwarna hijau sepanjang kurang lebih satu setengah meter jatuh dari atas pohon, tepat ke sebelah kiri orang itu. Orang itu.. gue. Hari Selasa lalu, gue bergegas kembali ke kosan setelah selesai mengarang mengerjakan 65 soal Linguistik. Saat gue sedang berjalan di trotoar, tiba-tiba terdengar suara sesuatu jatuh. Ternyata ular. Ular! Gue cuma bengong. Sesaat, mata gue dan mata ular itu bertatapan... Eaa.... Untung gue gak dimakan (ya emang ulernya tipe yang kecil panjang sih, masa iya makan orang segede gue), ular itu melata menuju semak-semak, meninggalkan gue yang masih bengong. Sekitar satu jam setelah kejadian itu, gue baru sadar kalo gue.. seharusnya gak bengong.
Ketiga; hmmm................oke. Dua aja cukup, ya (Keluarga Berencana?). Yang lainnya gak terlalu penting dan gue udah agak lupa.

Tahun lalu (2012), gue membaca quote dari album terbarunya Mika. Iya, Mika yang ganteng itu. Beginilah quote-nya;
Love is a drug and you are my cigarette.
Well, gue kemudian menganalisis quote itu. Keren ya, menganalisis. Gue menciptakan quote baru dari quote itu. Beginilah bunyinya;
Love is a drug and you are my cigarette. But, I don't smoke.
Ya. Itu adalah quote yang gue persembahkan untuk kaum-kaum fakir asmara yang tidak merokok. Iya, gue salah satunya. Single selama delapan belas tahun satu bulan dan dua hari. Berkelas banget, kayak orang-orang yang mengejar karier gitu.

Ya, sekalian nyinggung rokok sedikit deh. Gue juga perokok. Tapi perokok pasif. Gue terpaksa menghirup asap berbau tidak enak dan bikin ngerasa sesak itu di banyak tempat. Mungkin ada orang yang bilang, "Buat apa bertahan jadi perokok pasif kalo bahayanya lebih besar daripada perokok aktif? Kenapa nggak jadi perokok aktif sekalian?" Well, itu gue sendiri yang bilang, sih. Dan gue menyanggah opini gue sendiri. Sounds weird, but yes, I am a weirdo. Menurut gue, itu yang namanya prinsip. Kalo dari awal emang nggak mau ngerokok, nggak ada yang bisa bikin kita ngerokok. Semacam komitmen, mungkin. Yaa.. mungkin para perokok aktif seharusnya bisa menghargai prinsip ini dengan tidak merokok di tempat-tempat umum. Amin. Amin banget. Sampai jumpa di post selanjutnya, di 2013 saya janji bakal rajin ngepost! (Jangan lupa setelah baca janji saya ini, diaminin, ya.)