March 03, 2014

Where Have You Been? #4

Kata orang, Februari adalah bulan penuh cinta. Bagi gue, ini adalah another bulan kampret di post bersambung ini. Banjir lagi, guys! Yaaaaaaaay :-))))))))))) (udah terlalu stres)

Gue yakin alam punya cara tersendiri untuk 'berinteraksi' dengan manusia. Banjir ini, contohnya, adalah kode yang diberikan alam kepada gue sekeluarga untuk segera pindah meninggalkan rumah kami yang sekarang ini menuju tempat yang lebih baik tinggi. YA. PINDAH KE PUNCAK MOUNT EVEREST BIAR GAK KEBANJIRAN LAGI. (aku trauma, Kakak) Atau, ninggiin rumah. Tapi, semuanya terserah Tuhan saja, aku pasrah.

Beres-beres rumah yang kotornya gila-gilaan setelah digenangi air berhari-hari itu... capek. Mana tega gue ngebiarin Ibu, Bapak, dan Adik membersihkan rumah bertiga saja? Maka dari itu gue membatalkan perwalian yang seharusnya gue hadiri di Jatinangor. Gue memang anak berbakti.

Beberapa hari berselang dari acara bersih-bersih rumah, gue harus kembali ke kehidupan kosan yang pahit pada tanggal 16 Februari, dianterin sama Ibu, Bapak, dan Adik karena kabarnya terminal Lebak Bulus sudah ditutup dan gue kehilangan Primajasa yang dulu selalu ada di sana. :'(

Setelah itu, ya gitu deh. Kuliah lagi. Begadang lagi. Makan cuma kalo laper lagi. Mandi cuma kalo bau atau gatelnya udah gak tertahankan lagi. Dan doa meminta cepet liburan LAGI.

Ini adalah akhir dari rentetan post bersambung pertama gue yang gue buat untuk menjelaskan kenapa gue gak ngeblog 4 bulan terakhir ini. Mihihi. Maap yak, mudah-mudahan mulai bulan Maret ini gue bakal jadi blogger yang kembali ke jalan yang lurus.

See you soon!



Where Have You Been? #3

SELAMAT TAHUN DUA RIBU EMPAT BELAS! (Telat banget, Vit.)

Tahun baruan kemarin, gue gak liburan. Sedih. Gue melewatkan detik-detik pertama tahun 2014 di rumah Nenek gue, bareng adik gue (lagi-lagi dia) dan adik sepupu gue. Bertiga, kami menonton apa saja—mulai dari TV, petasan, hingga bayangan kami sendiri. Ya, seru lah. (menghibur diri)

Bulan Januari kemarin, gue full libur. Yeaaaaah. Kerjaan gue? Makan, tidur, nonton TV, main hape, ditambah ngungsi dan beres-beres. NGUNGSI DAN BERES-BERES? Iya. Rumah gue kebanjiran. Rumah gue memang jadi rawan banjir karena posisi tanah komplek perumahan gue itu dikelilingi oleh perumahan-perumahan lain yang lebih tinggi. Jadi, ya, udah gak bisa nolak, lebih baik terima aja dengan lapang dada sambil bermain air banjir. Air mulai mengepung rumah pada tanggal 17 Januari 2014 dan lumayan lama surutnya.

Selama mengungsi, kerjaan gue ya.. makan, tidur, nonton TV, main hape. Sama aja. Selain itu? Gue ketemuan dengan beberapa kerabat SMA, semacem reunian. Kami mengunjungi gedung sekolah kami yang... gak ada kemajuannya. Masa gedungnya udah dicat tapi masih rombeng sana-sini? That building deserves a wrecking ball.

Jadi, ya.. gitu deh. Liburan kali ini gak begitu kerasa. T_T




<< Prev Part    |    Next Part >>

Where Have You Been? #2

Bulan Desember adalah bulan yang paling asik. Liburan di bulan ini sifatnya absolut (Natal dan tahun baru, of course!). Pada bulan Desember tahun 2013, gue berulang tahun lagi (lagi?). Umur gue sekarang adalah akhir dari fase 'belasan'. Setelah ini gue akan memasuki fase 'puluhan'. Serem..

There was nothing so-called-special in my 2013 age-changing. Emak-Bapak serta Adik tidak turut serta meramaikan seperti halnya tahun 2012 (even they later threw me a late surprise at home). Selain itu, pada hari yang sama gue harus menjalankan UAS pagi-pagi. UASnya susah pula. Huft banget.

Gue beli hape baru; Galaxy Mega. Awalnya mau beli iPhone tapi kalo gue bandingin speknya sih, gak terlalu beda. Hape baru gue ini gedeeee, 5.8 inches, susah dikantongin. Kayak di film-film Korea, ya? Kan hapenya pada gede-gede, tuh. Atau kayak di Masterchef? Itu loh, tempat motong-motong bahan makanan. Krik. Oke. Bye.

Ada juga satu mata kuliah yang mengganggu liburan dengan UAS tanggal 30 Desember. Tanggal segitu kan harusnya udah berbahagia liburan T_T untunglah Evan mengunjungi kosan dan menginap di sana sampai UAS kampret itu selesai (gak untung-untung banget sih, soalnya selama si gendut itu di kosan, kerjaannya kalo gak makan, ya jajan ...pake duit gue). Yay! Setelah ngarang UAS selesai, beres-beres kosan selesai dan makan selesai (tentu saja si gendut minta makan dulu), pada jam 3 sore kami bersama-sama menuju Cileunyi. Kampretnya, ternyata Cileunyi rame, sob. Primajasa yang kami nanti-nantikan selalu penuh. Kemudian muncul sebuah ide (yang ujung-ujungnya akan gue sesali- spoiler!) di otak gue: "Kenapa gak naik bis kosong yang ngetem aja?".

Adik gue yang tidak tahu apa-apa soal per-bis-an, nurut-nurut aja. Gue kira bis ini lebih murah dari Primajasa, tapi ternyata enggak. 70ribu berdua. Kami menghirup udara segar (ya, bis ini tidak ber-AC) dan merasa bahagia pada awal perjalanan. Hingga akhirnya.. rute bis mulai berubah. Bis itu keluar tol dan gak masuk-masuk lagi. Gue mulai khawatir, seinget gue bis-bis model gini emang keluar tol, tapi nantinya bakal masuk lagi ke tol Cipularang. Tapi ternyata bis kali ini enggak. Bis ini membawa gue dan adik gue melalui jalanan perbukitan berkelok-kelok yang bikin pusing dan pengen muntah. GAK TAUNYA BIS INI RUTENYA LEWATIN PUNCAK DONG! Ya, bayangin aja gimana macetnya Puncak di tanggal 30 Desember. :-)

Setelah tujuh jam lebih di dalam bis (kalo naik Primajasa, cuma 3-4 jam..), sampailah kami di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Terminal ini letaknya di ujung timur Jakarta, sementara rumah gue di ujung barat Jakarta—JAUH! Menunggu dijemput Bokap di terminal pada jam 10 malam lewat terdengar kurang aman, maka akhirnya gue dan adik gue naik taksi. 200ribu sampe rumah. Jam 11 malam lewat, barulah kami sampai di rumah. Ini adalah perjalanan paling ngenes sepanjang sejarah gue ngekos. Gue bertekad tidak akan pernah naik bis itu lagi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Tanda seru (bukannya 'titik' lagi)!

Maafkan aku yang pernah mencoba selingkuh darimu, Primajasa. Aku takkan berbuat begitu lagi.



<< Prev Part    |    Next Part >>