October 30, 2013

October 28, 2013

Maraton Independen

A-ha.
(masih dalam pencarian kata pembuka yang baik selain 'halo')

Selamat hari Sumpah Pemuda!

Apa kabar?
Gila. Maaf udah lama gak nulis..
(Sedihnya, setiap postingan gue selalu harus diawali dengan kata-kata yang setipe dengan 'maaf udah lama gak nulis'..)
Gimana dong... bantu aku Oom Jin.. bantu aku Tante Bidadari..

Jadi gini. Masih inget post berjudul Ketiga? APA??? L BILANG L LUPA?! G HAJAR YA L!
Di situ gue nulis kalo gue bakalan menceritakan film-film yang gue tonton dan dua film yang akan gue tonton. Dua film yang akan gue tonton itu tadinya Pacific Rim dan apa gitu gue lupa. Terus gue kelupaan nonton mereka sampe pada suatu titik dimana kedua film yang pengen gue tonton itu udah lenyap dari bioskop dan berakhir di toko dvd bajakan. Tapi gue tetep pengen nonton. Udah lama aja rasanya gak duduk di bangku bioskop. Jadi akhirnya gue nonton deh, meskipun bukan dua film yang awalnya gue pengen.
Seminggu nganggur di kosan (iya. Kampret bener nasib gue dosen pada bikin no class tapi gue deg-degan kalo pulang takut ada kelas..) membuat tekad gue bulat untuk melakukan Maraton Independen* (ditulis dengan huruf awal kapital karena merupakan ritual vital). Biasanya paling banyak juga gue maraton dua film. Nekat banget nonton tiga film sekaligus, Jatos sih nontonnya murah jadi kalap eke tolong orang-orang Jatos21 jangan baca ini dan tetaplah berpegang pada asas menonton murah(?); dan berakhir dengan teler di film ketiga. Dan karena kenekatan yang tergolong super niat itu, gue terdorong untuk menggambarkannya lewat kata-kata.

Gue akan secara baik hati berbagi pandangan gue tentang ketiga film tersebut, dimulai dari film dengan waktu pemutaran paling awal.


Escape Plan

Sejujurnya, gue jarang banget nonton film action. Yang doyan genre ini mah bokap gue. Tapi entah kenapa gue tergerak untuk menontonnya. Halah.
Gue memberikan 4 dari 5 bintang untuk film ini. Dan di film ini, Schwarzenegger beberapa kali terlihat cute (APA?) karena dia keliatan baik banget ngebantuin si Stallone.
Dan film ini mungkin suatu saat akan membantu gue untuk melarikan diri jika gue dipenjara (lho). Pokoknya, plotnya bagus. Adegannya komplit, ada yang mengharukan, pula. Ditambah twist di akhirnya. Semua bikin gue nggak nyesel milih nonton film action.
Yang jelas, jangan nonton film ini kalo lo gak suka nonton adegan-adegan berantem atau pukul-memukul yang parah. Sumpah, ngebayangin gue dipukul kayak begitu bikin gue ngeri dan berpikir kalo itu gue, pasti filmnya langsung abis di menit ke sepuluh, karena guenya keburu mati.


Gravity

Film ini, menurut gue, cuma cocok ditonton sebagai film 3 dimensi. Nonton film ini di bioskop dengan teater 2 dimensi bikin gue ngantuk..
Kenapa? Karena banyak banget adegan yang bisu. Gak ada musik, gak ada dialog (yaiyalah soalnya tinggal Bullock doang yang selamet ceritanya). Agak ngebosenin sih. Ehehe.
Dan sedih banget waktu Clooney-nya berkorban untuk Bullock dan pergi menghilang (soalnya peramai suasananya ya dia).
Ada beberapa adegan yang bikin lo cuma terfokus sama pemandangan doang, makanya gue menyarankan lo untuk nonton film ini dengan format 3 dimensi. Mungkin bakalan keren.
Terus, ada satu adegan yang membuat gue berpikir, "Kalo ini filmnya Disney, pasti air matanya Bullock bakal mengenai salah satu bagian dari kapal dan tiba-tiba, JRENG! kapalnya langsung bisa terbang."
Ah, mungkin 3,5 dari 5 bintang.


Manusia Setengah Salmon

Ternyata mencintai karya tertentu dari seseorang tidak berarti lo bisa mencintai seluruh karya buatan orang itu. Gue gak terlalu klik sama film-film Indonesia, bukannya gak nasionalisme, tapi mata gue emang selalu merem-merem ngantuk gitu. Soalnya rata-rata adegan film Indonesia gampang banget ketebaknya. Sepertinya karena gue adalah orang Indonesia juga.
I'll give 2 out of 5 stars.
Gue suka tulisan dan serial tv-nya si Radit, tapi filmnya, gue kurang suka. Menghibur sih sebenernya, mungkin ekspektasi gue terlalu tinggi. Overall, gue paling suka sama si supir bau ketek itu. Kalo yang main jadi adik-adiknya Radit, kaku banget, bikin bosen dan berharap adegan itu adalah adegan dalam dvd gocengan gue, yang bisa gue skip aja ke adegan lain.
Maafkan aku, Bang. Tapi aku akan tetap membeli buku terbarumu.


Duh. Harusnya gue bikin paper buat UTS Debating besok. Kenapa gue malah ngeblog disaat genting seperti ini? Apa postingan kali ini langsung gue terjemahin ke bahasa Inggris aja sebagai paper? Ah. Hidup memang penuh pilihan. *translate*

Ha-a.
(masih dalam pencarian kata penutup yang baik selain 'dah')


* Maraton Independen: n. Ritual wajib kaum tuna-asmara, menonton bareng........penonton lain seteater alias sendirian. Untuk menunjukkan bahwa kita bisa nonton dengan bayar sendiri tanpa perlu dibayarin sama pacasdfghjkl. Minimal 2 film, kalo lagi bosen boleh aja 3. Awalnya gue mau 4, malah, tapi film keempat judulnya 'Dendam Arwah Rel Bintaro' dan posternya bikin gue ilfil.

October 21, 2013

Rokok dan Indonesia


I am sad. And embarrassed. Will you feel the same? Watch this. Your 43 minutes will be worth it.