Salam sejahtera! (liburan memang selalu menyejahterakan)
Apa kabar? Bagaimana Natalmu? Dahsyatkah? Luar biasakah? Fantastiskah?
Kalau kamu tidak merayakan Natal, saya rasa liburan akan tetap menyejahterakan. Yap. Liburan emang candu, menyejahterakan siapa saja. Tapi ada kisah tragis di liburan saya.
(Sesungguhnya tidak separah gambarnya..)
Tanggal 25 Desember pagi, saya merasakan kaki saya tidak enak untuk berjalan. Tapi seiring berjalannya waktu, rasa sakit itu memudar dengan sendirinya.
Tanggal 26 Desember, saya terbangun dan setelah perdebatan panjang (ranjang tadinya tidak mau melepaskan saya, di hari libur dia memang seribu kali lebih posesif dari biasanya), saya akhirnya berencana mandi. Dan, poof! Kaki saya gak bisa napak! Tapi bukannya tiba-tiba saya melayang, bukan. Melainkan kaki kiri saya tidak bisa menapak di tanah dengan sempurna. Jika ingin berjalan, solusinya adalah.. terpincang-pincang. Begitu menyedihkan. Beberapa teman menyuruh saya ke tukang urut, namun kendalanya adalah, saya hanya bersama adik saya. Bisakah si gendut itu mengantar saya? Mungkin bisa. Naik fixie-nya. Saya duduk di batangannya. Lalu nanti setelah saya diurut, fixie-nya lah yang harus diurut.
Tanggal 27 Desember sore, seharusnya saya menghadiri makan-makan yang disponsori oleh teman saya, Yolanda, yang ketika itu berulangtahun ke-17 (HAPPY BIRTHDAY BABE!). Namun, kaki yang kian hari bertambah sakit memaksa saya untuk melewatkan kesempatan emas itu. Sedih.
Tanggal 28 Desember siang, anak-anak Rohkris berkumpul bermain bulutangkis. Namun... lagi-lagi saya tidak hadir. Gak mungkin juga saya main bulutangkis sambil terpincang-pincang. Namun ajaibnya.................*jengjengjeng* pada sore hari di tanggal 28 Desember itu, saya sembuh! Mungkin karena hari itu hari ulang tahun Bang Raditya Dika, sampai-sampai hari itu jadi hari ajaib? Entahlah.
Yang jelas, hari ini, tanggal 29 Desember, saya sudah sehat walafiat, sudah bisa berlari seperti Tsubasa. Puji Tuhan!
Mengenai pincang itu, sangat tiba-tiba, saudara-saudara! Saya tidak jatuh, tidak kepeleset, tidak apapun. Namun takdir berkata demikian.
Alasan saya pincang paling masuk akal: salah urat.
Alasan saya pincang paling tidak masuk akal: hukuman karena sebelumnya saya mengejek Nelson, yang pada saat itu pincang-_-
Sudahlah. Poin terpenting adalah:
SAYA SUDAH SEMBUH. HORE! SAYA BISA MERAYAKAN TAHUN BARU TANPA PINCANG!
Sudah dulu ya. Selamat menjelang tahun baru 2012! *tiup terompet*
Salam, Evita yang sudah sehat.
No comments:
Post a Comment